Hari Minggu kemarin saya belanja disebuah supermarket kecil didekat rumah. Didepan supermarket ada stand kecil jualan berbagai es, salah satunya rujak es krim. Berhubung sudah setahun tidak menikmatinya, saya pun tertarik. Ternyata harganya cukup mahal, yaitu Rp 7.000 untuk satu cup kecil.
Setelah saya korek-korek untuk mengambil rujaknya, ternyata isinya hanya belimbing dan saus rujak. Saus rujaknya penuh dengan biji asam yang keras dan tidak bisa dimakan. Rasanya juga tidak karu-karuan, antara pahit dan asam. Sudah begitu, es krimnya terlalu padat karena diambil dari es krim ber-merk yang biasa ada di supermarket.
Karenanya, sudah sah sekarang, saya hanya mau makan rujak es krim yang ada di Pakualaman, Jogja. Bakul rujak esnya hanya menggunakan gerobak kecil. Yang berjualan suami istri sudah sejak jaman dulu entah kapan. Letak persisnya nempel tembok Pura Pakualaman dari sisi kantor kelurahan Purwokinanti. Rujak es krimnya harus dimakan disitu ya, kalau dibawa pulang sudah tidak segar. Kalau tidak kebagian tempat duduk plastik yang hanya ada beberapa, bisa lesehan di tikar yang digelar diatas trotoar yang mengelilingi tembok Pura Pakualaman. Enggak panas kok, karena dibawah pohon.
Rusak es krim disitu segar karena buah-buahannya komplit dan dibikin dadakan disitu. Es krim yang digunakan adalah es puter, sehingga lumernya mulus menyatu dengan rujaknya, membuat rasa pedasnya menyegarkan. Nah, harganya sekarang pasti naik mengikuti harga-harga yang menggila tapi tahun lalu hanya Rp 4.000,- saja.
1 Comments
ini juga langgananku...
ReplyDeleteThank you for your comment. It will appear soon.