Tugu Ikan Selais, ikon kota Pekanbaru. Fotonya kabur karena dilarang berhenti disini. Dokumentasi pribadi. |
Sudah menjadi kebiasan orang Pekanbaru bedol kota ke Sumatra
Barat, umumnya ke Bukittinggi yang hanya berjarak tempuh lima jam atau ke
Padang yang bisa ditempuh dalam delapan jam. Sumatra Barat memang menawarkan
banyak pilihan tujuan liburan. Bukittinggi misalnya, jangan harap bisa mendapatkan tempat menginap jika tidak memesan hotel sebulan sebelumnya di masa
liburan. Dari plat kendaraan yang berseliweran bisa dipastikan sebagian besar
adalah wisatawan asal Riau. Ini berarti, pendapatan Riau yang sangat besar dari sektor pertambangan dan perkebunan dibelanjakan ke propinsi tetangga tiap liburan tiba. Sayang, ya?
Apakah Riau tidak punya obyek wisata yang menarik? Tentusaja punya. Dua bulan lalu saya berkesempatan menjelajah Taman Nasional Tesso Nilo dan Hutan Kerumutan yang masih alami. Jika untuk kesana perlu perencanaan yang matang, bagaimana kalau diseputaran Pekanbaru, ibukota Riau, saja? Tidak perlu persiapan yang berlebihan, cukup stater motor atau mobil dan bawa uang saku untuk beli nasi rames Rp 7.000 seporsi. Enggak percaya? Yuk, kita buat daftarnya. :D
Selain Perpustakaan Soeman HS, Pekanbaru juga memiliki
Mesjid Agung An Nur yang juga di tengah kota. Mesjid ini terkenal karena
kemegahan dan arsitekturnya yang khas Melayu. Sepintas, mesjid ini mirip
bangunan dari negeri seribu satu malam Aladin heheheee.... Tapi memang
begitulah ciri khas mesjid di tanah Melayu Riau, yaitu memiliki kubah bulat dan
bercat warna terang. Di pagi hari, halaman mesjid penuh masyarakat yang berolah
raga, tidak peduli dari suku atau agama apapun, asal berpakaian sopan. Halaman
mesjid juga sering digunakan untuk pameran. Jika datang di malam hari, mesjid
An Nur memiliki pencahayaan yang sangat indah.
Berwisata itu tak lengkap tanpa berpetualang kuliner. Jangan takut mencoba, meski rata-rata masakan Pekanbaru itu pedas tapi masih aman untuk perut. Sarapan di Pekanbaru itu adalah kegiatan makan yang paling menyenangkan. Orang Pekanbaru senang sarapan di warung dengan menu utama lontong sayur. Meski demikian masih ada menu favorit lainnya, yaitu bubur ayam ala Tionghoa dan lotek. Ya, orang Pekanbaru makan lotek di pagi hari, tidak di siang hari seperti orang Jawa. Diantara warung atau rumah makan sarapan yang populer adalah Kimteng, Sarapan Pagi Onen, Kedai Uniang, Bofet Buyung dan sebagainya.
Apakah Riau tidak punya obyek wisata yang menarik? Tentusaja punya. Dua bulan lalu saya berkesempatan menjelajah Taman Nasional Tesso Nilo dan Hutan Kerumutan yang masih alami. Jika untuk kesana perlu perencanaan yang matang, bagaimana kalau diseputaran Pekanbaru, ibukota Riau, saja? Tidak perlu persiapan yang berlebihan, cukup stater motor atau mobil dan bawa uang saku untuk beli nasi rames Rp 7.000 seporsi. Enggak percaya? Yuk, kita buat daftarnya. :D
LANDMARK
Penanda wilayah Pekanbaru yang paling terkenal adalah
Perpustakaan Soeman HS. Ini adalah landmark terunik. Dimana lagi di Indonesia
perpustakaan bisa menjadi ikon utama sebuah kota? Ini juga menunjukkan literasi
mendapat tempat yang sangat tinggi dimata pemerintah daerah dan masyarakat.
Masyarakat Melayu memang terkenal menjunjung tinggi sastra dan budaya. Bukankah
bahasa Melayu menjadi cikal bakal bahasa Indonesia?
Beda dengan perpustakaan lain yang biasanya tertutup, masyarakat
darimana pun bisa masuk ke perpustakaan Soeman HS dan menggunakan fasilitas yang ada, antara lain membaca
ribuan koleksi buku, menggunakan ruang diskusi kedap suara, membaca koran dan
majalah, menggunakan komputer, mengajak anak bermain interaktif dan banyak
lagi. Jadi seluruh anggota keluarga, dari balita hingga kakek-nenek bisa diajak
kesini.
Di perpustakaan Soeman HS ini parkir gratis. Transportasi
juga mudah karena letaknya di Jl Sudirman, tepat di tengah kota. Ada kantin
murah dan musholla. Ruangan-ruangannya adem ber-AC, serta sudah pasti free
wifi. Seharian disini betah deh. Jangan lupa foto-foto sebelum pulang dengan
latar belakang tugu pena raksasa, relief Gurindam 12 atau gedung perpustakaan
yang berbentuk buku terbuka ini.
WISATA ALAM
Pekanbaru memang tidak punya pantai dan gunung, tapi tetap
punya wisata alam dong. Untuk acara gathering kecil bisa dilakukan di Alam
Mayang, yang lokasinya di pinggir kota Pekanbaru, di Jl Imam Munandar,
Tangkerang. Disini ada danau kecil dan banyak permainan anak-anak. Bapak-bapak
bisa memancing di danau tersebut. Pepohonannya masih rindang sehingga enak
untuk menggelar tikar dan duduk-duduk lesehan. Alam Mayang ini dikelola oleh
swasta, jadi dikenakan tiket masuk. Tapi enggak mahal kok.
Ada lagi yang namanya danau Buatan di daerah Rumbai.
Dinamakan danau Buatan karena tidak terjadi secara alami tapi karena dibendung.
Meski demikian, sekarang tak ubahnya seperti danau alami lainnya. Karena lebih
luas dari Alam Mayang, danau Buatan memiliki lebih banyak atraksi atau
permainan. Disini juga ada perkampungan yang mengusahakan tambak ikan. Danau Buatan
digunakan pula untuk lomba dan latihan olahraga air seperti dayung dan ski air.
Danau ini dikelola oleh Pemda. Tiket masuknya cukup murah. Di sepanjang danau
banyak warung, tapi tak sedikit pula yang membawa bekal dari rumah.
WISATA SEJARAH
Ingin mengenal budaya Melayu Riau tanpa perlu mengelilingi
Riau yang sangat luas ini? Datang saja ke Museum Sang Nila Utama di Jl
Sudirman. Di museum ini terkumpul artefak yang mewakili perkembangan masyarakat
Riau dari jaman purbakala. Museum Sang Nila Utama juga dilengkapi dengan
replika rumah suku terasing Sakai dan berbagai cara hidup masyarakat. Ada pula
pojok khusus tentang sejarah dan miniatur proses pengeboran minyak Riau yang merupakan
minyak bumi dengan kualitas terbaik didunia. Museum Sang Nila Utama tidak hanya
menyimpan benda sejarah yang berupa benda mati, tapi juga dihidupkan dengan
berbagai event menarik oleh komunitas Riau Heritage. Salah satu kegiatannya
adalah pengunjung bisa belajar membatik dengan motif khas Riau.
WISATA SENI BUDAYA
Atraksi budaya sangat kental dengan budaya Melayu. Pantun adalah
salah warisan budaya Melayu yang memperkaya khasanah budaya Nusantara. Salah
acara budaya yang sangat meriah adalah Petang Megang sebelum bulan Ramadhan.
Acara yang diadakan di Sungai Siak dibawah jembatan Leighton ini selalu
dibanjiri peserta. Atraksi yang paling ditunggu adalah berburu bebek yang
dilepas panitia ke sungai. Peserta boleh membawa pulang bebek yang
ditangkapnya.
Bulan Mei 2014 ini, gubernur Riau meresmikan Museum Tionghoa
di anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah. Ya, suku bangsa pendatang seperti
Tionghoa juga mendapat tempat yang baik di Riau. Di Pekanbaru sendiri, warga
Tionghoa mengadakan Festival Imlek tiap tahun di Jl Karet. Festival tersebut
selalu penuh pengunjung dari berbagai etnis. Lampion yang mendominasi langit Jl
Karet adalah daya tarik yang kuat di acara tersebut.
Ada sebuah bangunan yang identik dengan acara-acara kesenian
di Pekanbaru, yaitu Anjung Seni Idrus Tintin. Gedung megah ini terletak di
kompleks Bandar Serai. Kompleks Bandar Serai
sering digunakan untuk berbagai kegiatan, misalnya Riau Expo dan
Pekanbaru Expo. Anjung Seni Idrus Tintin sendiri memiliki fasilitas untuk
pertunjukkan kesenian tingkat internasional seperti konser musik tradisional
atau pagelaran tari baik klasik maupun kontemporer.
WISATA HIBURAN
Ingin mengenal ragam masyarakat Pekanbaru dengan cara yang
lebih santai? Datang saja ke Jl Diponegoro dan Jl Gajah Mada tiap Minggu pagi.
Di daerah ini diberlakukan Car Free Day tiap Minggu pagi. Masyarakat dari
berbagai kalangan berkumpul untuk sekedar jalan-jalan, mempromosikan
komunitasnya, berjualan, senam bersama, sepedaan dan masih banyak lagi. Berlama-lamalah
menikmati udara pagi Pekanbaru disini, maka teman-teman akan merasakan atmosfir
masyarakat Pekanbaru yang berbeda.
Waterboom yang sedang mewabah sebagai tujuan wisata di Jawa
pun melanda Pekanbaru. Di dalam kota sendiri ada Kuantan Regency Waterpark dan
Labersa Waterboom. Saat ini juga sedang ada pembangunan sebuah waterboom
didalam kota.
WISATA KULINER
Berwisata itu tak lengkap tanpa berpetualang kuliner. Jangan takut mencoba, meski rata-rata masakan Pekanbaru itu pedas tapi masih aman untuk perut. Sarapan di Pekanbaru itu adalah kegiatan makan yang paling menyenangkan. Orang Pekanbaru senang sarapan di warung dengan menu utama lontong sayur. Meski demikian masih ada menu favorit lainnya, yaitu bubur ayam ala Tionghoa dan lotek. Ya, orang Pekanbaru makan lotek di pagi hari, tidak di siang hari seperti orang Jawa. Diantara warung atau rumah makan sarapan yang populer adalah Kimteng, Sarapan Pagi Onen, Kedai Uniang, Bofet Buyung dan sebagainya.
Orang Pekanbaru makan siang dengan nasi rames, atau kalau di Jawa disebut sebagai nasi padang. Tidak usah pusing mencari nasi ampera karena disetiap ruas jalan pasti ada. Ketika pertama kali tinggal di Pekanbaru heran juga, berarti orang Pekanbaru itu banyak yang tidak masak dirumah. Heheheee.... Pilihlah menu yang jarang ada di daerah lain, seperti udang sungai, ikan pantau, gulai baung atau patin, sambal ikan selai dan sejenisnya. Orang Pekanbaru gemar makan ikan sehingga menunya didomanisasi dengan berbagai olahan ikan. Jika waktunya cukup luang, cobalah ke rumah makan Tanah Longsor yang berada di tepian sungai Siak. Selain perut kenyang, pemandangannya bagus karena posisi rumah makan yang berada diatas sungai Siak. Rumah makan ini hanya buka sampai jam 15.00.
Di sore hari, orang Pekanbaru juga suka jajan. Dengan
pilihan berlimpah, teman-teman bisa menyambangi pusat jajan di sepanjang Jl Sam Ratulangi. Kalau mau agak berat, geser
sedikit ada Miso Arifin. Misonya segar dengan kuah bening. Disepanjang jalan
ini pula banyak orang berjualan kerupuk opak yang lebar-lebar. Entah seberapa besar
wajannya. Kerupuk ini enak dicocol dengan kuah padang. Tapi jangan keliru
ambil kerupuk jengkol bagi yang enggak suka. :D Selain itu rugi kalau enggak
mencicipi durian dan lemang tapai yang ada didekat jembatan layang Jl Sudirman.
Di malam hari, ada pilihan versi ringan atau berat. Untuk
versi ringan bisa membeli nasi goreng atau mie ala Minang tersebar dimana-mana
dengan warna merah cabai yang khas. Tapi itu tak selalu pedas kok. Untuk versi
beratnya bisa ke warung-warung cikupunduang di Jl Sudirman yang menghidangkan
makanan seperti nasi padang di Jawa. Jangan lupa pesan teh talua (teh telur) untuk
menghangatkan diri. Jika cuaca panas, cobalah air akar (sebangsa cincau).
WISATA BELANJA
Sudah capek bepergian jauh tapi tidak membawa oleh-oleh? Wah,
sambutannya pasti beda heheheee. Pusat perbelanjaan besar di Pekanbaru ada dua,
yaitu Pasar Bawah yang merupakan pasar wisata dan pasar Sukaramai. Selain itu
ada empat mall di Pekanbaru. Di Pasar Bawah bisa didapatkan puluhan jenis ikan
asin di lantai bawah; souvenir, makanan kering, karpet, keramik dan songket
diatasnya, serta kaos oblong di lantai paling atas. Masih pula toko-toko pecah
belah dan karpet di sekitar Pasar Bawah. Di pasar Sukaramai, selain songket,
koleksi batik khas Riau-nya lebih banyak.
Oleh-oleh makanan ringan juga bisa didapat di toko oleh-oleh disepanjang Jl
Sudirman menuju bandara. Yang sedang ngetop adalah pancake durian. Meski bisa
dibeli dalam keadaan beku tapi pancake ini cepat lumer. Jadi mendingan dimakan
sendiri aja di perjalanan, hap! :D
Wah, sudah panjang ceritanya, padahal belum semua
diceritakan. Pekanbaru sangat menarik untuk dieksplorasi, tak kalah dengan
kota-kota di Sumatra Barat. Daripada bedol kota dan terjebak macet yang
biasanya hingga berjam-jam, mendingan berwisata didalam kota Pekanbaru aja.
Enggak kalah asiknya kok.
"Kontes Blog #3TahunWB - Warung Blogger Peduli Potensi Daerah"
24 Comments
Kota Pekanbaru ternyata super komplit yaa..hehehe selayang pandangnya cukup menambah wawasan baru mak :)
ReplyDeleteKalau diinventaris memang banyak, kalau cuma dipikir sepertinya enggak punya apa2 :)
Deletewah tulisan mak Lusi emang bagus banget smoga menang lagi ya mak hihi.. :D
ReplyDeleteMakasih Moocen :))
Deleteaaarrkkkk..mau kesanaa,mau ngemolll mau ke pasar bawah yng terkenal itu hehehehe....iya,disini doyannn bangen makan opak pake saos padang,baru kemarin dikasih ibu kos hehehe
ReplyDeleteAyo kapan ke kota #eh :))
Deletebismillah semoga saya bisa ke Pekanbaru.. :)
ReplyDeleteAamiin :))
Deletebetol3 mak..klu libur itu plat di sumbar BM yg mendominasi...sampe macet malah jalan depan rmh sy di padang yg kebetulan di jl raya padang bukittinggi...mmg tiap daerah ada potensi yg kadang warganya malah tidak tahu ya.seperti di kota tanjungpinang tempat sy domisili skr, klu libur malah warganya pergi ke batam, spore ato msia krn mmg dekat.pdahal menyenangkan jg jalan2 di dlm kota ini menikmat berbagai wisatanya :) artikel yg menarik mak..sy blm sempat jalan2 banyak di pekanbaru..paling transit saja..semoga suatu saat bisa menjelajahi pekanbaru
ReplyDeleteWaaah tinggal di Padang ya? Tetanggaan dong kita :))
DeleteMoga2 ada rejeki ya Mak..biar bisa jalan2 ke PKB :) hihi
ReplyDeleteAamiin :))
DeleteWow, keramiknya cantik2, mak. Kalo di sini adanya jual cangkir teh poci :D
ReplyDeleteOh iya, Ila Tegal kan ya
Deletelengkaappp banget ulasannya, mak. Pekanbaru yg menawan, sayang saya belum pernah ke sana:)
ReplyDeleteHayo kapan kesini :))
DeleteSeru nian kota Pekanbaru, sangat tertata dan bangunan-bangunannya juga punya arsitektur menawan. Oh iya saya sempat selama seminggu berwisata ke Pekanbaru, namun sayangnya belum banyak melihat-lihat. Ini sekedar tulisan kenangan saat pertama kali berkunjung ke Pekanbaru :-)
ReplyDeletehttp://nowayreturn.blogspot.com/2013/10/jalan-jalan-lihat-ponakan-ke-pekanbaru.html
Kalau ke Pekanbaru jangan dirumah saja :))
DeleteIyaa Kak, lain kali akan dipersiapkan lebih baik. Hehe :-)
Deletedulu, saya ke Pekanbaru cuma beberapa jam aja. Trus terbang lagi ke Medan. Kapan-kapan, ah ke sana lagi :)
ReplyDeleteSekarang aja mak Myra, mumpung aku masih disini :))
Deleteartikelnya persuasif banget mak..... jadi pengen segera ke sana. hihi....
ReplyDeletewisata sejarah melayu bisa dikembangkan di sini. sejarah dan budayanya komplit.....
Iya, ayo dong pada kesini :))
DeleteMak Lusi selamat menjadi salah satu pemenang, lengkap banget di pekanbaru, banyak temen kuliah yang berasal dari sana, kalo dibawain oleh2 pasti seneng banget soalnya khas melayu
ReplyDeleteThank you for your comment. It will appear soon.