Makan pecel, sharing table, di warung makan Handayani 1 Jogja adalah pengalaman yang asik. Pecel sendiri sering jadi obat bete saya hahaaa.... Maka ketika tiba di suatu kota, saya selalu searching lokasi warung pecel. Kalau tidak ketemu, apa boleh buat, terpaksa mengimpor sambalnya dari Madiun atau beli di supermarket.
Warung ini ketemu berkat rekomendasi teman di twitter. Lokasinya di selatan alun-alun kidul (Alkid) Jogja, ke arah plengkung Gading. Padahal saya sering kesini untuk jogging, tapi berhubung warungnya sangat sederhana dan cukup kecil jadi enggak tahu kalau tidak sedang sengaja mencari. Rupanya warung ini cukup terkenal, terbukti dengan foto pak Bondan di dinding.
Jika datang kesini menggunakan mobil, pastikan untuk parkir mepet pet dengan trotoar dipandu tukang parkir. Jika parkir sembarangan, jalanan bisa macet karena termasuk kecil meski tidak sempit. Kita juga akan melewati tempat cuci piring dan masak yang diletakkan didepan, di trotoar. Disini tidak ada kursi tapi bangku kayu yang jumlahnya hanya beberapa. Karena itu siap-siap berbagi meja dengan orang yang tidak kita kenal. Umumnya pengunjung, baik orang Jogja maupun pendatang, cukup paham dan tidak keberatan.
Sebenarnya menu yang disediakan sangat beragam, tapi saya selalu pesan pecel, meskipun rasanya sedikit berbeda dengan pecel Jatim. Pecel Jogja lebih manis. Penampilan pecel Handayani ini cukup heboh karena ada tambahan tempe goreng tepung dan kerupuk. Yang patut dipesan lainnya adalah brongkos khas Jogja. Selain itu masih ada ayam goreng tepung yang tampak yummy tapi belum pernah coba. Untuk minuman, wajib pesan es klamud ya.
Soal harga, nggak bisa dibilang murah untuk ukuran warung tapi nggak mahal juga kok. Porsinya cukup bikin badan susah gerak karena kekenyangan.
Warung Makan Handayani 1
Jl. Gading No.2 Yogyakarta
(selatan Alun-alun Kidul)
Cabang: Jl. Menukan No.972, Yogyakarta
(Pasar Telo Karangkajen ke barat 200 m)
Warung Makan Handayani 1
Jl. Gading No.2 Yogyakarta
(selatan Alun-alun Kidul)
Cabang: Jl. Menukan No.972, Yogyakarta
(Pasar Telo Karangkajen ke barat 200 m)
16 Comments
Ngiler es klamudnya mak...segerrrrr tampaknya :)
ReplyDeleteKatanya mau ke Jogja :)
DeleteWaaahh mau es klamud nya mak
ReplyDeleteAku juga mau :D
DeleteMak Lus, pecel olahan daerah (Madiun, Tulungagung, Yogja dll) meski pinghir jalan atau lesehan itu rasanya menurutku luar biasa, bedaaaa banget sama di Jakarta, meski sudah kelas Depot tetep ga sreg di lidah, klo ke Yogja jak kesini yoo *pengenan* :v
ReplyDeleteDepot itu istilah yang cuma dikenal di Madiun dan sekitarnya :D
Deleteya ampyun mak Lus...ini mah kenapa bikin aku ileran ya...uenak banget ini mak...
ReplyDeleteTerutama saat benar2 laper :D
DeleteWaduh enaknya mak. Jadi ngeces saya baca artikel ini.
ReplyDeleteeh iya yaa..nasi pecel plus empal koq selawe ewu hihihii... itungan banget nih emak2 :)
ReplyDeleteAku malah penasaran ama brongkos Jogjanya, mak. Sayang enggak ada di postingan ini :(
Hooh e warung padahal :))
DeletePecel + empal + es klamud, kayak enak tenan. Perlu dijajal kalo ke Yogya.
ReplyDeleteSalam
Monggo :))
Deleteaaaah, mau es klamud nya, Mak Lusi...
ReplyDeleteayo :))
DeleteLagi di negeri orang, belum bisa pulang, trus baca post ini..
ReplyDeleteAKU MENYESAL!!
Jadi kicep kicep lidahnya. Kangen Yogya banget dan kangen masakan Indonesia. Huhuhu.
Thank you for your comment. It will appear soon.