Belakangan muncul beberapa tempat wisata yang ngehits buat narsis di Jogja, salah satunya Tlatar Seneng di Kawasan Obyek Wisata Taman Tebing Breksi yang kalau difoto seperti sedang di Mesir aja.
Update tahun 2021: Tebing Breksi sudah viral. Jadi di musim liburan, tempat ini sangat padat. Jalan sudah diperlebar tapi tetap hati-hati karena padat dengan bus pariwisata yang besar-besar. Parkiran juga sudah seluas lapangan bola. Spot foto banyak, tapi harus sabar mengantri. Sudah ada jeep tour juga.
Di kawasan ini baru diresmikan 1 tahun dan langsung ngehits berkat foto-foto selfie pengunjung. nantinya akan dibangun sebuah kompleks wisata. Pembangunannya sebagai kawasan wisata merupakan solusi atas pelarangan Tebing Breksi sebagai area penambangan batu. Tebing Breksi merupakan endapan vulkanik dari Gunung Api Purba.
Menuju ke daerah ini cukup mudah, dari Prambanan ke selatan, masuk Jl Raya Piyungan. Belokan ke arah candi terletak antara belokan ke candi Boko (yang lewat jalan kampung) dan belokan kearah Dome Teletubbies.
Jadi kalau teman-teman berwisata ke daerah ini saya sarankan babat habis, mulai sarapan soto bathok mbah Katrok dulu di candi Sambisari, lanjut ke Prambanan, Boko, Tebing Breksi, Candi Ijo, Dome Teletubbies, Gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran.
Itu jejer-jejer saja. Bisa juga arahnya dibalik dari selatan ke utara. Kalau masih ada waktu, masih banyak obyek wisata disekitar sana atau bablas ke obyek wisata air Gunungkidul.
Baca: Nasi Merah Bukit Indah Resto Jl Wonosari
Sudah lama pengin ke tempat ini karena selalu mendapat iming-iming foto amazing, tapi ragu-ragu terus karena caption yang saya baca selalu mengatakan medan sulit dan di tebingnya itu nanti jalan kaki keatas. Padahal saya jelas nggak mampu kalau pakai acara jalan kaki menanjak karena keterbatasan pernapasan. Tapi akhirnya bertekad bulat kesana. Masa iya seluruh Nusantara sudah, sementara saya yang di Jogja malah belum? Kalau toh sampai sana nggak kuat naik, yo wes lah foto-foto aja dibawah.
Sudah lama pengin ke tempat ini karena selalu mendapat iming-iming foto amazing, tapi ragu-ragu terus karena caption yang saya baca selalu mengatakan medan sulit dan di tebingnya itu nanti jalan kaki keatas. Padahal saya jelas nggak mampu kalau pakai acara jalan kaki menanjak karena keterbatasan pernapasan. Tapi akhirnya bertekad bulat kesana. Masa iya seluruh Nusantara sudah, sementara saya yang di Jogja malah belum? Kalau toh sampai sana nggak kuat naik, yo wes lah foto-foto aja dibawah.
Di Jl Raya Piyungan saya sempat balik karena nggak nemu belokan ke arah Tebing Breksi yang seharusnya di kiri jalan. Entah mengapa waze dan google map malah bikin kesasar. Sempat masuk dari perempatan Sorogedug yang sejajar dengan jalan menuju Tebing Breksi. Dari sana memang ada jalan tapi terlalu sempit untuk mobil.
Ternyata plangnya ada tapi warna coklat, kalah besar dan kalah mencolok dengan plang Desa Wisata Sambirejo. Dari sana jalan beraspal. Memang tidak terlalu lebar tapi cukup nyaman untuk 2 mobil bersimpangan. Mendekati Tebing Beksi jalan menanjak tapi nggak susah kok, ibu-ibu pasti bisa. Pas masuk areanya memang jalan berbatu tapi nggak susah juga dan cuma beberapa meter untuk masuk kawasan. Aman deh.
Sampai santai tepat jam 12.00. Hore matahari pas diatas kepala, kayak orang lagi kena setrap dari atas sana. Panas! Untung bawa payung besar-besar. Petugas sejak pintu masuk helpful dan ramah. Semua berseragam. Saya kok merasakan aura perubahan obyek-obyek wisata candi disana yang makin profesional. Mungkin justru karena sudah diserahkan warga melalui pokdarwis (kelompok sadar wisata) sehingga ada rasa memiliki dari warga. Semua tergerak untuk merawat dan bersaing dengan obyek wisata lain. Keren!
Masuk ke kawasan ini membayar parkir Rp 2.000 untuk motor, Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 10.000 untuk bus. Sedangkan untuk manusia seikhlasnya. Saya sarankan sih ditetapkan saja karcis masuk orang. Kalau masih bingung, nggak apa-apa seikhlasnya tapi diberi tanda terima. Ini untuk menjaga transparansi dan masalah di kemudian hari dengan sesama anggota pokdawis.
Kawasan wisata ini luas banget. Langsung takjub melihat dinding kapur tegak berdiri yang ternyata endapan vulkanik Gunung Api Purba. Belum lagi sebuah panggung teater terbuka seperti jaman kerajaaan Roma yang pasti fantastik dimalam hari dalam sorotan lampu-lampu pertunjukan.
Lalu ke spot foto yang heboh itulah kami kesana. Kelihatan sangat tinggi, apalagi matahari pas melotot begitu bebatuannya menyilaukan. Tapi setelah naik pelan-pelan dan sesekali istirahat, nyampai juga kok diatas. Anak-anak singkong pun nyantai aja sampai atas. Nggak seseram yang saya bayangkan. Aman deh. Hati-hati aja, jangan terlalu bernafsu karena tidak ada pegangan, sementara dibagian dinding banyak orang nyender buat selfie.
Diatas, kita bisa melihat Jogja bagian timur, lengkap dengan landasan bandara Adi Sutjipto. Ada pepohonan dan kursi juga buat yang mau berlama-lama melamun sambil memandang Jogja.
Setelah dari Tebing Breksi, jangan turun ke kota dulu, naik keatas lagi ke Candi Ijo. Tunggu cerita di postingan mendatang.
Taman Tebing Breksi
Jl Candi Ijo KM 1,5
Sambirejo, Prambanan, Sleman. DIY
1 Comments
Kalo di gresik ada bukit jamur bekas penambangan
ReplyDeleteThank you for your comment. It will appear soon.