Punya baju yang sudah lama dan terlihat kusam tapi masih sayang? Yuk diwarnai sendiri saja agar terlihat baru. Mudah kok. Mewarnai baju berbeda dengan kain yang sudah dijahit, apalagi baju lama. Pilihannya lebih terbatas tapi hasilnya tetap keren. Yang sudah populer adalah cara mewarnai baju menggunakan wantek, tapi masih ada cara lain yang bisa dicoba.
Sumber: pixabay.com |
1. WANTEK ATAU WENTER
Wantek adalah zat pewarna untuk memulihakan warna lama pada kain. Wantek lebih dikenal untuk memulihkan warna celana jeans. Padahal warna wantek ada beberapa pilihan sehingga bisa disesuaikan dengan warna asal baju atau celana tersebut. Wantek bisa dibeli di toko kimia, toko yang berkaitan dengan tekstil, supermarket, bahkan di online shop.
Caranya sangat mudah. Rebus air dan masukkan sebungkus wantek. Rebus baju selama 30 menit, lalu diamkan sampai benar-benar dingin. Bilas dengan air mengalir sampai air buangannya bening, kemudian jemur di bawah matahari. Saking mudahnya, wantek ini menjadi pilihan banyak orang.
2. TEKNIK IKAT CELUP ATAU TIE DYE
Teknik ini sebenarnya lebih cocok untuk baju baru berwarna putih. Tapi jika ingin melihat keajaiban warna, tak ada salahnya mencoba di baju lama. Tie dye tidak hanya memberikan warna baru tapi juga motif-motif unik. Karenanya, motif tie dye pernah sangat populer untuk berbagai jenis busana, dari mulai kaos hingga gamis untuk muslimah. Pada masa itu, gamis dengan motif tie dye berwarna pastel terang seperti biru muda, pink dan hijau muda dari Pekalongan sangat laris terjual.
Hasil tie dye. Sumber: pixabay.com |
Untuk persiapan, belilah pewarnanya di toko pendukung tekstil. Pilihlah warna dasar merah, kuning dan biru. Keluarkan kreativitasmu untuk mencampur warna-warna tersebut. Kejutan-kejutan warna baru hasil percampuran tersebut sangat menarik untuk ditunggu. Sedangkan motif-motif yang akan dihasilkan bisa dicari di internet.
Awalnya, rendam dalam larutan soda abu dan air hangat selamat 30 menit agar warna baru tersebut awet. Kemudian ikat bagian-bagian dari baju menggunakan karet menurut tutorial pola motif yang disukai. Tuangkan warna pada bagian-bagian yang telah ditentukan. Gunakan air hangat untuk melarutkan warna. Bungkus dalam plastik selama 8 jam lebih agar warna terserap dengan baik. Terakhir, jemur di bawah matahari. Jangan lupa untuk selalu mengenakan sarung tangan agar tidak terkena iritasi akibat larutan kimia tersebut.
3. CAT OMBRE ATAU GRADASI
Istilah ombre pernah sangat populer beberapa tahun lalu. Istilah tersebut mengacu pada percampuran warna gelap terang. Biasanya bagian bawah lebih gelap dari bagian atas sehingga terlihat seperti gradasi. Warna tersebut digunakan untuk berbagai obyek, tak hanya kain, tapi juga lipstick, rambut dan sebagainya. Belakangan kombinasi warnanya lebih bebas, tidak harus gelap terang.
Warna ombre bisa dihasilkan dengan teknik tie dye. Tapi ada cara lain selain itu dan bahkan lebih mudah. Hasil warna ombre ini berbeda antara baju baru dan lama. Tapi untuk menutup warna lama, cara ini bisa dicoba sehingga seolah punya baju baru yang benar-benar berbeda dari baju lama.
Caranya sangat mudah. Rendam baju di air panas lalu peras dan bentangkan. Usapkan warna yang dikehendaki menggunakan kuas besar. Gunakan cat tekstil. Setelah itu, selipkan gantungan baju dan jemur sampai kering di bawah matahari. Karena prosesnya jauh lebih simple dari 2 cara di atas, maka warna yang dihasilkan tidak sesolid yang lain.
Meski sudah warna lama sudah dipulihkan, bahkan diganti dengan warna baru, baju tersebut tetap memerlukan perawatan yang benar. Gunakanlah detergen terbaik untuk mencuci baju tersebut seterusnya agar warna baru tersebut awet.
15 Comments
Dulu pernah nyoba wantek buat warnain kaos kaki putih. Tapi mungkin kurang tepat caranya..warnanya pudar gitu jadinya
ReplyDeleteTerima kasih sharingnya, nanati mau cobain ahhh. Soalnya belum pernah warnai baju sendiri. Tapi pernah liat yang teknik celup :)
ReplyDeleteJadi inget jaman SD pernah ada pelajaran mewantek baju di mata pelajaran kesenian. Girang banget dulu bisa bikin baju ombre sendiri
ReplyDeletesaya pernah beberapa kali belajar tie dye. Buat saya agak susah-susah gampang. Susahnya itu belum bisa menentukan pola tie dye yang syaa inginkan
ReplyDeletewah kok saya nggak kepikiran ya? kalau sudah mulai pudar bisa diwarnai sendiri, ide bagus, soalnya saya banyak baju yang warnanya udah ga oke padahal bajunya sendiri masih oke
ReplyDeletewaaaa butuh baget nih aku, punya banyak baju yang udah lumayan luntur warnanya soalnya hihihi, mau cobain juga aaah hehehe
ReplyDeletepernah pake metode ikat untuk baju kaos suami yang dak buluk ehh jadinya blur hehe mungkin cat warnya yang gak bagus kali yah...
ReplyDeleteWaktu itu sih pernahnya pake wantek mba wkwk repot sih tapi oas udah selesai mantul hasilnya
ReplyDeleteTeknik ikat celup dulu pernah saya coba di sekolah. Jadi ke ingat masa itu setelah baca tulisan Mba Lusi hehe
ReplyDeleteAku pakai teknik wantek udah pernah nyobain mbak, seru sih prosesnya hehe.. nah, sekarang pengen nyobain yang ikat celup biar baju lama kelihatan baru 😁
ReplyDeleteCantik-cantik yaa...kalau baju dirawat dengan baik, pasti bakalan tahan lama.
ReplyDeleteAku belum pernah mewarnai baju, tapi kelunturan, pernah.
heuuheuu~
Aku suka banget baju-baju yang pake teknik tie dye. Pernah ikut pelatihannya dan ternyata ya rada susah ya untuk menghasilkan pattern tertentu. Harus ngiket kayu bentuk kotak, segitiga, ditambah kayak tongkat kecil gitu.
ReplyDeleteHoho ide bagus untuk merombak baju baju lama ya Mbak. Terima kasih idenya
ReplyDeletewantek ini kerjaan waktu kecil. Bagus deh hasilnya. Kalau yang tie-dye itu jumputan yah? Lihat gamis tie-dye cakep-cakep apalagi yang warna pastel.
ReplyDeleteBaju lama pun jadi terlihat baru dan bahkan bisa di kreasikan menjadi baju penuh art ya.. next coba di ikat sebelum di wantek
ReplyDeleteThank you for your comment. It will appear soon.