Bakso Telkom termasuk salah satu legenda bakso di Jogja. Lokasi yang legend ini ada di dekat Kantor Walikota Timoho. Tentu sudah bolak balik kesana. Tapi ketika saya cek artikel di jalansitu.com ini kok belum ada. Lain kali saja ceritanya, ya. Belakangan muncul 2 Bakso Telkom, yaitu di Tegal Panggung dan Gedongkuning. Saya akan cerita yang Gedongkuning dulu ya.
Meski namanya sama, tapi kami tidak bisa mengambil kesimpulan apakah Bakso Telkom Tegal Panggung dan Gedongkuning adalah cabangnya. Di Jogja, sudah biasa terjadi keturunan para founder membuka warung atau resto sendiri-sendiri menggunakan nama peninggalan yang sudah melegenda. Contoh yang paling banyak digunakan misalnya Soto Kadipiro yang sampai ada Kadipiro 1, 2 dan sebagainya. Jadi, sementara tak usah kita sangkut pautkan lebih dulu antar Bakso Telkom tersebut sampai ada update yang valid.
Kami datang ke Bakso Telkom Gedongkuning setelah agak lama berdiri. Itupuh tahu dari teman. Jadi iseng saja mencoba mencicipi. Kalau dilihat di instagram sih tempatnya bagus dan luas. Apakah kenyataannya demikian?
Tiba di depan resto merasa heran karena di seberang jalan banyak pedagang souvenir dan oleh-oleh cabutan yang biasa hadir ketika ada rombongan bus. Rupanya di sebelah resto ada semacam pusat oleh-oleh dengan parkiran yang cukup luas untuk beberapa bus. Kami tidak tahu apakah itu masih ada hubungan dengan Bakso Telkom karena kedua lokasi ini tanpa pagar. Kami juga tidak ngecek gedung sebelah.
Baca juga: Bakso Klenger Jogja
Sepintas ruangannya tidak seluas yang kami kira. Ternyata di bawah masih ada sederet bangku di tepi sepetak sawah. Heran juga masih ada sedikit sawah disana karena ini kawasan padat meski di pinggir kota. Kami memilih duduk di atas karena jarak bangku di bawah agak rapat dan terlalu ramai. Sepertinya mereka sebagian dari rombongan bus. Selama pandemi, kami sangat memperhatikan jarak dan keramaian. Dibandingkan dengan yang di Timoho, yang di Gedongkuning ini tentu bisa menampung lebih banyak orang.
Ketika melihat menu, kami langsung tertarik dengan bakso lobster. Sayang, bakso lobster sedang tidak tersedia. Kami memesan berbagai bakso yang tersedia. Kebanyakan racikannya menggunakan tahu sebagai tambahan, tapi kami meminta tidak pakai tahu karena di rumah sudah terlalu sering makan tahu.
Pesanan datang lebih lama dari yang Timoho, mungkin karena ada rombongan wisatawan domestik tersebut. Memang sih bakso itu ibaratnya tinggal tuang kuah, tapi tetap butuh waktu untuk persiapan. Sambil menunggu, kami mengambil bakso goreng. Bakso gorengnya persis seperti yang di Timoho. Bakso goreng ini keras. Harusnya memang direndam kuah bakso dulu. Tapi asik juga buat cemilan asal giginya kuat.
Baca juga: Bakso Kota Cak Man Jogja
Menurut kami, pentol baksonya enak. Kami tidak ingat apakah yang Timoho rasanya seperti itu tapi kami sama-sama suka dengan keduanya. Sedangkan kuahnya kami ingat sedikit beda rasa dengan yang di Timoho. Mencicipi itu butuh ingatan. Heheheee. Apakah kami akan balik lagi kesana? Mungkin kalau pas lewat karena dari rumah itu ujung ke ujung.
Berikut daftar harga yang kami pesan sudah termasuk PPN:
Bakso spesial Rp 26.000,-
Bakso komplit Rp 22.000,-
Es Teh Tawar Rp 5.000,-
Es Kelapa Muda Rp 10.000,-
Es Teller Rp 15.000,-
Bakso goreng Rp 18.000,-
Bakso Telkom Utomo
Jl. Gedongkuning No.173 Yogyakarta
WA: 081333222252
0 Comments
Thank you for your comment. It will appear soon.