Akhirnya, kami bisa menikmati Rawon Kalkulator di Taman Bungkul Surabaya sebelum negara kita dihantam varian Delta lalu. Pada liburan Lebaran sebelum pandemi, kami pernah kesana tapi tutup.
Rawon sebagai kuliner khas Jawa Timur selalu menjadi target tiap kali kami ke Jatim. Tapi entah mengapa, jika di Surabaya, kami harus berjuang ekstra menemukan resto atau warung rawon. Mungkin karena kami kurang bertanya atau kurang melakukan pencarian di internet dan medsos. Berbeda sewaktu ke Malang, kami langsung bisa menemukan yang enak.
RAWON KALKULATOR PERCOBAAN PERTAMA
Sebelum pandemi, pada musim liburan setelah Lebaran, kami menghabiskan waktu di Surabaya. Pertimbangannya, sebagai kota bisnis dan kota besar, Surabaya justru akan sepi karena ditinggal mudik penghuninya. Keadaaan berbalik dengan Jogja yang jadi tumplek blek manusia sebagai kota wisata. Kami sempat ngobrol dengan rombongan keluarga dari Jogja yang melakukan hal sama yaitu ke Surabaya untuk berlibur, bukan untuk silturahmi ke saudara, menghindari hingar bingar Jogja.
Baca juga: Bakso President Malang
Betul saja, Surabaya benar-benar sepi. Yang ramai hanya kuliner-kuliner legend, seperti resto rawon di salah satu jalan utama Surabaya. Resto ini banyak direkomendasikan. Sayangnya, pengunjung sangat banyak sampai harus berdiri menunggu orang lain sedang makan untuk gantian. Ada pula yang makan sambil berdiri. Melihat situasi yang chaos begitu, kami langsung meninggalkan resto tersebut. Bagi kami, seterkenal apapun suatu resto, ada yang bisa ditolerir antriannya, ada yang tidak. Ini termasuk yang tidak bisa ditolerir karena makan itu harus beradab. Tidak ada kata "mumpung" dan tidak rugi karena itu cuma makanan. Berdoa saja panjang umur dan banyak rejeki agar bisa kesana di lain waktu.
Lalu kami buru-buru menuju Taman Bungkul karena rawon Kalkulator juga banyak direkomendasikan. Sampai disana kami kecewa karena tutup! Akhirnya kami makan soto Lamongan bersama keluarga dari Jogja yang diceritakan di atas tadi. Alhamdulillah sotonya enak, menghangatkan tubuh di malam hari.
RAWON KALKULATOR PERCOBAAN KEDUA
Sekitar dua minggu sebelum varian Delta menyerang, kami ke Surabaya tapi bukan dalam rangka liburan. Ketika akan pulang melalui stasiun Gubeng, kami punya banyak waktu setelah tes Gnose. Akhirnya kami putuskan untuk mencoba mendatangi rawon Kalkulator lagi. Alhamdulillah buka dan tidak terlalu ramai karena sudah lewat jauh dari jam makan siang.
Baca juga: Membuktikan Kejadulan Toko Oen Malang
Rawon Kalkulator berada dalam tenda kakilima yang bersih. Lebih nyaman untuk makan dibandingkan dengan resto yang ramai dulu. Selain rawon, disitu juga menjual soto. Tapi sepakat memesan rawon komplit dengan kerupuk udang, telor asin dan perkedel. Pelayanan cepat dan ramah.
Soal tampilan dan rasa, kami cocok sih karena kuahnya pekat tapi ringan, tidak kelihatan lemak yang menggumpal. Sebenarnya kami pengin nambah, tapi mengingat akan melakukan perjalanan jauh, maka kami makan secukupnya saja. Apakah kami akan kembali kesitu lagi jika berada di Surabaya? Tentusaja!
Soal harga, kami tidak ingat, tapi tidak lebih dari Rp 150.000,- berempat yang kami anggap cukup masuk akal karena tambah lauk macam-macam. Mohon maaf kami tidak pernah mencatat pengeluaran jajan dan kadang-kadang saja menyimpan kwitansi. Insya Allah kami percaya dengan semua pedagang yang pernah kami kunjungi. Jika curang, biarlah Allah yang menunjukkannya. Apakah benar masnya menghitung tanpa kalkulator seperti trademark mereka? Iya, benar. Heheheee. Tapi kami sudah biasa melihat pelayan Solaria menghitung tanpa kalkulator sih.
Sentra PKL Taman Bungkul
Jl Raya Darmo, Darmo, Kecamatan Wonokromo
Surabaya, Jawa Timur 60241
0 Comments
Thank you for your comment. It will appear soon.