Menemukan warung padang atau rumah makan padang di Jogja itu butuh perjuangan banget. Jika teman-teman mendapatkan kesulitan yang sama, mungkin Warung Padang Upik ini bisa menjadi referensi.
Masalah utama ketika mencari warung padang yang otentik adalah orang Jogja suka citarasa manis dan lembut. Pemilik warung padang berusaha menyesuaikan diri dengan lidah lokal sehingga kerap menambahkan gula merah di bumbu. Belum jika pegawainya orang lokal semua sehingga mereka mencicipi menggunakan lidah lokal. Memang, sekarang juga sedang tren menu-menu pedas alias mercon, tapi yang terasa dominan pedasnya, sedangkan rempah lain kurang terasa tajam, bahkan banyak yang hanya terasa bawang, garam dan penyedap rasa saja.
Pedasnya menu warung padang yang otentik itu beda karena rempah-rempah lainnya juga sangat terasa. Dengan kata lain, warung padang yang otentik sangat berani bumbu. Di daerah asalnya, sangat jamak ibu-ibu ke pasar untuk membeli bumbu halus dengan lebih dari 5 macam rempah dalam satu bungkus. Mungkin, karena sulitnya lahan di Jogja, banyak jenis-jenis rempah yang sulit didapatkan. Kalaupun ada harus ke pasar besar dengan harga yang tidak murah. Di warung-warung sayur dan pasar yang tidak terlalu besar hanya bisa didapati rempah dalam bungkusan bumbu dapur.
Baca juga: RM Bu Saring Pasar Lempuyangan Jogja
Hampir tiap hari kami lewat Warung Padang Upik ini tapi belum juga mampir karena menurut kami tampilannya lebih mirip rumah makan daripada warung makan. Dengan tampilan seperti itu, biasanya harga makanan mahal dan rasanya tak akan senikmat warung padang biasa, yang makannya pakai tangan sampai keringetan. Tapi hari itu kami butuh makan yang bikin hati senang, tidak masalah mau habis berapa. Terpikirlah Warung Padang Upik.
Seperti dugaan kami, ketika masuk langsung terasa suasana rumah makan atau restoran, ketimbang warung. Kami disambut seorang pegawai. Ketika kami bingun mau memilih apa di etalase, petugas menawarkan dihidang saja dengan piring-piring kecil supaya kami lebih santai memilih. Kamipun setuju, lalu diantar duduk. Kami memilih di ruangan berAC supaya tidak ada yang merokok. Kami langsung betah karena ruangannya benar-benar bersih, terang dan nyaman.
Ternyata agak lama menunggu lauk dihidangkan. Kami heran, kan tinggal dipindahkan ke piring? Pertama datang malam minuman. Setelah itu peralatan makan. Kalau di rumah makan padang lain maksimal selain sendok garpu ada tisu untuk melap dan mangkok air untuk cuci tangan. Disini sendok garpu direndam di air panas! Sendok garpu jadi steril. Untuk cuci tangan harus ke wastafel agar lebih bersih daripada mangkok air.
Ketika menu-menu dihidangkan, barulah kami takjub karena semua piring dibungkus pakai plastic wrap! Ini pertama kali kami melihat cara menghidangkan seperti itu di rumah makan manapun. Mungkin tujuannya agar menu yang tidak diminati tidak disendok kuahnya atau tidak tercemar virus covid. Ini termasuk nasi juga loh.
Rasanya bagaimana? Ini bisa kami masukkan ke dalam daftar favorit kami. Rasanya otentik! Yang paling kami rekomendasikan teri medan dan cincang. Beneran, teman-teman harus nyoba Warung Padang Upik. Kapan-kapan kami akan mencoba versi bungkus dan akan kami update disini.
Untuk harga, tentulah lebih tinggi dari warung biasa mengingat segala usaha kebersihan yang mereka lakukan. Buat kami sih masih terjangkau. Berikut yang kami makan:
Lalapan daun singkong Rp 5.000,-
Telur dadar Rp 7.350,-
Teri medan RP 24.200,-
Rendang daging Rp 18.900,-
Cincang RP 37.800,-
Kerupuk Rp 4.200,-
Es jeruk Rp 5.000,-
Teh tawar Rp 2.000,-
PPN 10%
Kerupuk dan telur dadar tidak ada di hidangan, jadi kami minta secara khusus.
Baca juga: Sate Mak Syukur Padang Panjang
Faktanya, Warung Padang Upik cukup ramai dengan pembeli yang mayoritas rombongan keluarga. Membawa keluarga untuk makan di tempat umum memang harus penuh penuh pertimbangan dengan yang benar-benar menerapkan prokes. Jadi kami nobatkan Warung Padang Upik sebagai tempat makan paling prokes se Jogja.
Jl. Magelang km 5,6, Kutu Tegal, Sinduadi, Mlati, Sleman
Telepon: 081226922273
0 Comments
Thank you for your comment. It will appear soon.